Pada Angin Kami Mengadu

Duduk dan diam untuk beberapa saat. Membiarkan angin menyibak rambut yang terurai ke belakang. Membawa setiap perasaan yang penuh di dalam dada.


Pada rumput diluruhkannya setiap khawatir dan takut. Selalu penuh dalam kewaspadaan, hati rapuh yang butuh sandaran untuk bersimpuh.


Semoga selalu dipertemukan pada mereka yang memang pantas mendapatkan. Untuk kedepannya saling bersyukur atas setiap keberadaan dan tatap mata, baik dalam bahagia atau rasa sedih sekalipun. 


Semoga senantiasa berbahagia dan terus bertahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

rekah, merekah.

22, please be nice to me. I beg u.